Sebagai manusia kita memang tak dapat lari dari tekanan perasaan, tak kiralah samada tekanan yang disebabkan kerja, keluarga, kewangan, persekitaran, kerenah pasangan, kerenah anak , dan sebagainya. Biasanya bila tertekan, seseorang akan marah, bad mood, serba tak kena, takut, risau, penat, sakit kepala..malah kadangkala boleh menyebabkan berlakunya perkara yang tidak diingini seperti meenyebabkan kecederaan dan sebagainya. Beberapa tips untuk mengurangkan rasa tertekan ;
1. Lupakan sebentar masalah yang membelenggu
2. Ingat Allah, percaya ini adalah ujianNya: Ingat bahawa: semakin kita diuji, semakin Allah menyayangi kita
3. Yakin dan doa kepada Allah, segala masalah akan kembali tenang, Allah pasti akan membantu kita terhadap masalah yang dihadapi
4. Ingat mati : mati tetap akan tiba , samada esok lusa atau mungkin hari ini . Jadikan kesabaran menghadapi ujian atau masalah sebagai bonus untuk bekalan selepas mati.
5. Makan buah atau cokelat, minum jus bagi mendapatkan tenaga
6. Ceritakan masalah kepada orang terdekat, kenalan rapat, sahabat yang dapat membantu
7. Setelah reda perasaaan tertekan atau marah, fikirkan jalan penyelesaian yang baik. Melarikan diri dari masalah tidak menjanjikan apa-apa faedah.
8. Sabar dalam menyelesaikan masalah
9. Solat fardhu dan solat sunat ( tahajjud, hajat dll)
10. Membaca alquran dan terjemahan, membaca tazkirah
11. ingat bahawa segala apa yang dilakukan adalah untuk mendapat keredhaan daripada Allah
“Dari Aisyah ra., dia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda: “Sesungguhnya orang-orang shalih akan diperberat (musibah) atas mereka. Dan tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri atau lebih ringan dari itu, kecuali akan dihapus dosa-dosanya dan akan ditingkatkan derajatnya”. (H.R. Ahmad, Ibnu Hibban, al-Hakim dan Baihaqi)
( dipetik dari blog: M.D Faisal , http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com/2009/08/hadis-qudsi-tentang-musibah.html)
Dari Abu Said dan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma dari Nabi , sabdanya:
“Tidak suatu pun yang mengenai seseorang muslim – sebagai mushibah – baik dari kelelahan, tidak pula sesuatu yang mengenainya yang berupa kesakitan, juga kesedihan yang akan datang atau pun yang lampau, tidak pula yang berupa hal yang menyakiti – yakni sesuatu yang tidak menepati kehendak hatinya, ataupun kesedihan – segala macam dan segala waktunya, sampai pun sebuah duri yang masuk dalam anggota tubuhnya, melainkan Allah menutupi kesalahan-kesalahannya dengan sebab apa-apa yang mengenainya-yakni sesuai dengan mushibah yang diperolehinya- itu.” Diriwayatkan oleh Bukhori Muslim
( Dipetik dari http://kampungsalaf.wordpress.com/category/syarah-riyadhush-shalihin/)
No comments:
Post a Comment